#header img { max-width: 99%; max-height:90%; margin:1px 1px;padding:0px;} .post img { vertical-align:bottom; max-width:90%; max-height:90% } #navigation img { vertical-align:bottom; max-width:80%; }

Jumat, 20 Februari 2015

Inilah Kisah Dibalik Ilustrasi Terkenal Yang Sering Kamu Lihat



Ilustrasi, desain, logo dan lain-lain sangat mempengaruhi cara berpikir manusia. Terutama, di era modern. Di setiap sudut kota, kamu dan MBDC bisa melihat berbagai visual yang telah menjadi bahasa baru. Melalui ilustrasi yang ikonis, sebuah merk atau seseorang dapat berbicara tanpa langsung bertatap muka. Beberapa ilustrasi berhasil bertahan melewati zaman saking terkenalnya. Inilah beberapa kisah dibalik ilustrasi ikonik:

1. I LOVE NY

i-love-new-york
Kalau kamu suka sama New York, pasti pernah deh ngeliat kaos dengan ilustrasi di atas. Lucu banget ya. Logo bisa jadi identitas yang kuat bagi sebuah kota, ketika melihat logo I Love New York meskipun sederhana tapi kamu bisa melihat keramahan di logonya.
Ceritanya logo ini pertama kali dibuat di tahun 1977. Awalnya, Milton Glaser yang merancang logo ini memperkirakan bahwa logonya hanya akan bertahan bulanan saja. Konsep penggunaan heart yang ikonis diambil dari sebuah kampanye radio Montreal "Montreal, kota dengan hati". Tak disangka, logo ini segera jadi tren dan dianggap bisa mendefinisikan New York. Penjualan T-shirt putih dengan logo I Love New York melambung dan banyak disukai oleh warga New York.
Ketika tragedi 9/11 warga New York berbondong-bondong menunjukkan solidaritas dengan memakai kaos ini. Sekarang saking terkenalnya, logo ini masuk ke Museum of Modern Art sebagai salah satu karya seni yang ikonis.

2. The Velvet Underground & Nico

Salah satu sampul album paling terkenal diciptakan oleh Andy Warhol untuk album The Velvet Underground & Nico. Bagi yang gak ngerti, sampul albumnya terlihat sangat sederhana dan aneh. Sebuah pisang ditonjolkan dengan latar belakang putih. Masa sih cuma pisang aja sampe segitu ikonisnya?
velvetundergroundnico-1_grande
Nah jadi tuh sejarahnya, pisang yang ada di sampul album itu bukan sekedar gambar pisang. Di piringan hitam awal, kulit pisang yang ada di sampul hanyalah sebuah stiker yang bisa dikupas, ketika dikupas tampilah bagian dalam pisang. Kira-kira gini nih:
peeled
Meski terlihat keren, konsep sampul album ini sempat menimbulkan perselisihan oleh pihak label. Hanya karena Warhol yang membuatnya lah, sampul album macam itu tetap diproduksi. Sekarang, konsep sampul album dengan stiker sudah tidak dilanjutkan.

3. The RollingStones

tongue_john_pasche_2
Kalo kamu anaknya 90an banget nih, kamu pasti pernah deh sekali aja ketemu dengan orang yang make kaos/jaket dengan logo bibir dan lidah. Seakan-akan abang-abang jaman itu kalo make logo ini kekerenan bertambah seribu kali lipat. Logo ini diakui sebagai salah satu simbol rok n roll yang paling gampang dikenal.
Kisah awal logo ini dibuat berasal dari ide Mick Jagger yang pengen the Rolling Stones punya logo sendiri yang bisa mencerminkan pemberontakan band itu. Jagger pergi ke Royal College of Art di London untuk mencari mahasiswa yang bisa membuat logo yang pas. Jagger bertemu dengan John Pasche yang terinspirasi dari vokalis the Rolling Stones itu yang sering melet ketika manggung.
Sejak penggunaannya di album Sticky Fingers, logo ini menjadi logo resmi the Rolling Stones dan karya aslinya telah terjual $92.000. Gokil.

4. Dark Side of the Moon

pink-floyd-dark-side-of-moon
Sampul album Pink Floyd ini sering banget dikaitin sama Illuminati. Padahal segitiga yang dibuat oleh Storm Thorgerson ini merupakan representasi simbol pemikiran dan ambisi yang tercermin di lirik dan musik Pink Floyd. Untuk membuat sampul album ini, Storm mengikuti proses penciptaan album yang legendaris ini dari awal sampai akhir. Uniknya, Storm aslinya bukanlah seorang graphic designer, melainkan seorang fotografer. Salah satu ide yang tidak jadi direalisasikan adalah foto Silver Surfer yang sedang berkendara di atas ombak. Untungnya ide ini gagal diwujudkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar